Selasa, 25 Oktober 2016

Makalah Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi antarindividu

PERTUKARAN DAN KESEIMBANGAN KONSUMSI ANTAR INDIVIDU

Makalah disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ekonomi Mikro-Makro Islam
Dosen Pengampu: Anas Malik, M.E.Sy.

Disusun Oleh:
Selawati (1502080102)

Kelas B
PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
T.A. 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt. Karena berkat rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang  ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.  
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi atar Individu. Saya juga menyadari sepenuhya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk makalah di masa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.

Metro, 26 Oktober 2016


Penulis



DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................ 1

BABII
PEMBAHASAN
A.    Pertukaran ................................................................................... 2
B.     Keseimbangan Umum ................................................................ 2
C.     Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi antarindividu ............ 3

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sudah menjadi kesadaran bagi kita bahwa setiap unit-unit ekonomi mesti mempunyai kaitan dengan unit ekonomi yang lain sehingga pembahasan teori ekonomi tidaklah akan dirasa lengkap apabila kita belum memberikan penjelasan bagaimana keterkaitan yang jelas antara sektor rumah tangga, sektor produksi, sektor pembiayaan, dan sebagainya. Kalau dalam pembahasan sebelumnya kita memberikan perhatian pada aspek pasar saja dan sangat tergantung dengan asumsi ceteris paribus maka untukj dapat menjawab dan memberikan pengetahuan bagaimana alokasi dan distribusi pendapatan di masyarakat, maka perlu juga dimasukan  pembahasan analisis keseimbangan umum (general  equilibriumanalysis).

Dalam pembahsan bab-bab sebelumnya, hakikatnya keseimbangan yang dicapai baik pada fungsi konsumsi atau produksi dan lainya adalah keseimbangan parsial. Ciri utama yang dapat kita rasakan adalah penggunaan asumsi yang luas (ceteris paribus), yang berarti “segenap hal lainya dianggap tetap dan tidak memengaruhi inti pembahasan.” Sehingga pada analisis parsial ini kita dapat memberikan perhatian pada satu pasar saja yang terisolasi dari pasar yang lainya. Analisis keseimbangan umum memperhitungkan atau mengakui keberadaan iteraksi anatara harga dan kuantitas berbagai komoditi. Jika analisis keseimbangan umum tidak memungkinkan dari semua hal lan tersebut berbeda atau berubah-ubah. Pasti ada yang bersifat given  atau ada pula yang bersifat exogen.



BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pertukaran
Definisi dari pertukaran dalam ekonomi adalah suatu proses saling memberi dan di beri seperti contoh proses jual beli yang terjadi di pasar, konsumen membeli kebutuhan hidup di pasar dan menukarnya dengan uang yang di butuhkan oleh penjual juga memenuhi kebutuhan hidupnya.[1]

B.       Keseimbangan umum

Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terhadap harga jual, seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan keseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.

Keseimbangan umum atau equilibrium meliputi beberapa pasar yaitu: pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja dan pasar modal. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut harga keseimbangan. [2]

Keseimbangan umum terjadi apabila pasar uang dan pasar barang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama dan keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga.

Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua barang mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan permintaan dari sepuluh juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi keseimbangan umum. Dalam kondisi seperti ini tidak ada seorang pun yang mampu menaikkan kepuasannya tanpa mengurangi kepuasan orang lain. Dengan kata lain semua orang telah mengoptimalkan keputusannya. Semua konsumen telah menentukan pola konsumsinya dan semua produsen telah menentukan pola produksinya. Keseimbangan umum adalah model analisis keseimbangan harga dan output pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan antarpasar dengan asumsi perfectly competitive price system.[3]


C.       Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi antarindividu
Untuk memahami latar belakang dan sebab-sebab pertukaran konsumsi antar indivu dan keseimbangan konsumsi keduanya, berikut akan kita berikan asumsi yang cukup releven untuk mendukung analisis. Asumsi tersebut adalah ada dua individu yang mengonsumsi dan macam komoditas yang total penawarannya tetap. Pada gambar  11.1, panel (a) dan (b) adalah ruang konsumsi untuk masing-masing idividu. Titik origin atau titik awal konsumsi individu A kita sebut Odan untuk individu B kita sebut saja dengan OB.
Untuk mempermudah pembahasan keseimbangan konsumsi anatarindividu tersebut, maka kita gabungkan kedua ruang konsumsi indiviu 2 hingga 180o, maka kita akan mendapatkan sebuah kotak yang berisikan ruang konsumsi untuk kedua individu. Dengan tidak mengubah letak titik origin maka kita melihat bahwa titik origin (baik OA maupun OB)maka semakin tinggi tingkat kepuasan konsumsi. Kita asumsikan ada dua komoditi yang dikomsumsi oleh individu A dan B, yaitu beras dan gandum. Jumlah komsumsi beras diilustrasikan dengan garis horizontal (X) dan gandum dengan garis vertikal (Y). A dan B adalah sama dengan total penawran beras (X). Demikian pula untuk konsumsi gandum.
Dalam literatur kontemporer, lotak dari ruang konsumsi untuk menganalisa pertukaran dua komoditi dari dua individu disebut dengan Edgeworth box.[4]
Individu A maupun individu B akan mengombinasikan kedua komoditas tersebut sesuai dengan prefensi dan endwment yang dimiliki. Kita tuliskan saja konsumsi untuk individu A adalah CA =(CX , CAY), di mana CAX mempresentasikan konsumsi poin keseimbangan konsumsinya kita tuliskan CB=(CBX , CBY). Keadaan di mana CA dan CB adalaha tingkat konsumsi yang fair maka hal inilah yang dimaksudkan dengan alokasi. Alokasi untuk konsumsi komoditas X dan Y dibatasi oleh total penawaran dari komoditas X dan Y:
CA+ CBY = w...AX + w...BY
CAY + CBY = ...wAY + ...wBY


Dua ruang komoditas
Catatan: ruang individu A untuk barang x dan y digambarkan oleh panel (a) sedangkan untuk individu B digambarkan dengan panel (b)



Perputaran Sumbu Ruang Konsumsi Individu B
Catatan: untuk menyatukan kedua ruang konsumsi, maka ruang individu B diputar 180o untuk mendapatkan empat persegi panjang


Gambar 11.1. Diagram Pembentukan Edgeworth Box

Pada gambar 11.1 dapat kita lihat bagaimana sebuah box yang sering disebut dengan Edgeworth Box dibentuk. Pada panel (a) dan (b), diperlihatkan bahwa seorang konsumen akan berusaha meningkatkan tingkat kepuasan konsumsinya dengan cara memilih tingkat konsumsi pada garis indifference curve yang paling jauh dari titik originnya. Dengan melakukan analisis terhadap dua orang dan mengonsumsikan bahwa total komoditi yang tersedia akan dibagi di antara kedua konsumen tersebut maka dibuatlah sebuah kotak untuk memperlihatkan ruang konsumsi masing-masing konsumen. Disebut kondisi ekuilibrium telah tercapai apabila tingkat konsumsi untuk masing-masing konsumen telah optimal, pada kondisi ini bila salah satu konsumen meningkatkan konsumsinya maka secra otomatis akn mengurangi konsumsi pihak kedua.
Gambar 11.1 adalah box ruang konsumsi kedua konsumen yang telah dilengkapi dengan kurva indifference. Perhatikan bahwa IC untuk individu A diberi tanda ICA, sedangkan untuk individu B diberi tanda ICB. Walau ICA berwujud cekung dan ICB berwujud cembung, namun kedua kurva tersebut mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. Untuk meningkatkan kepuasannya individu A akan berusaha akan mengonsumsi pada kurva IC yang paling jauh dari titik origin A. Misalnya, ICA2 lebih tinggi dari ICA1 begitu juga bagi konsumsi B pada kurva ICB2 memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari pada ICB1. Tingkat keseimabangan untuk konsumen A dan B terjadi bila kurva ICA berpotongan atau bersinggungan dengan ICB. Namun, tingkatan keseimbangan tersebut belum tentu memenuhi syarat dari pareto optimal. Misalkan, titik E’ adalah tingkat keseimbangan kedua konsumen, namun titik E’ belum menunjukan tingkat yang paling optimal bagi kedua konsumen. Titik E’ dihasilkan dari perpotongan antara kurva ICA2 untuk preferensi individu A dan kurva ICB1. Bagi konsumen A, titik E’ sudah optimal, namun bgi konsumen B titik E’ belum optimal karena baru berada pada tingkat kepuasan ICB1 karena tanpa mengurangi tingkat kepuasan konsumen A, konsumen B masih dapat mingkatkan tingkat kepuasannya menjadi ICB2. Pada kurva kepuasan inilah antara konsumen B dan akan memperoleh tingkat yang paling optimal yaitu titik E. Nah, di titik E inilah tingkat pareto optimal tercapai.[5]









BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas maka pemakalah menyimpulkan bahwa:

     pertukaran dalam ekonomi adalah suatu proses saling memberi dan di beri seperti contoh proses jual beli yang terjadi di pasar, sedangakan keseimbangan umum yaitu seimbangnya harga beli terhadap harga jual, seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan keseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.

Bila konsumsi semakin jauh dari titik origin (baik OA  maupun OB)  maka semakin tinggi tingkat kepuasan konsumsi. Dalam liniatur kontemporer, kotak dari ruang konsumsi untuk menganalisa pertukaran dua komoditi dari kedua individu tersebut disebut dengan Edgeworth box. Pada kepuasan kurva B dan A maka memperoleh tingkat yang paling optimal yaitu titik E. Di tititik E inilah tingkat pareto optimal tercapai.




DAFTAR PUSTAKA

http://hasanatulfaizah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-keseimbangan-umum-dan-efisiensi.html

Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan Macroekonomi) edisi revisi. Jakarta: FEUI, 2002

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi ketiga, Jakarta: Rajawali Pers, 2010




[1] http://dedysimamora.blogspot.co.id/2013/03/ruang-lingkup-ekonomi_8267.html

[2] http://hasanatulfaizah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-keseimbangan-umum-dan-efisiensi.html
[3] Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta: FEUI

[4] Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal.210
[5] Ibid.., hal 212