PERTUKARAN DAN KESEIMBANGAN KONSUMSI ANTAR INDIVIDU
Mata Kuliah: Ekonomi Mikro-Makro Islam
Disusun Oleh:
Selawati (1502080102)
Kelas B
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
T.A. 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat allah swt. Karena berkat rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Pertukaran dan
Keseimbangan Konsumsi atar Individu. Saya juga menyadari sepenuhya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk makalah di masa
yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah
ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Metro, 26 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
BABII
PEMBAHASAN
A. Pertukaran ................................................................................... 2
B. Keseimbangan Umum ................................................................ 2
C. Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi
antarindividu ............ 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sudah menjadi kesadaran bagi kita bahwa setiap unit-unit ekonomi
mesti mempunyai kaitan dengan unit ekonomi yang lain sehingga pembahasan teori
ekonomi tidaklah akan dirasa lengkap apabila kita belum memberikan penjelasan
bagaimana keterkaitan yang jelas antara sektor rumah tangga, sektor produksi,
sektor pembiayaan, dan sebagainya. Kalau dalam pembahasan sebelumnya kita
memberikan perhatian pada aspek pasar saja dan sangat tergantung dengan asumsi
ceteris paribus maka untukj dapat menjawab dan memberikan pengetahuan bagaimana
alokasi dan distribusi pendapatan di masyarakat, maka perlu juga dimasukan pembahasan analisis keseimbangan umum (general equilibriumanalysis).
Dalam pembahsan bab-bab sebelumnya, hakikatnya keseimbangan yang
dicapai baik pada fungsi konsumsi atau produksi dan lainya adalah keseimbangan
parsial. Ciri utama yang dapat kita rasakan adalah penggunaan asumsi yang luas (ceteris
paribus), yang berarti “segenap hal lainya dianggap tetap dan tidak
memengaruhi inti pembahasan.” Sehingga pada analisis parsial ini kita dapat
memberikan perhatian pada satu pasar saja yang terisolasi dari pasar yang
lainya. Analisis keseimbangan umum memperhitungkan atau mengakui keberadaan
iteraksi anatara harga dan kuantitas berbagai komoditi. Jika analisis
keseimbangan umum tidak memungkinkan dari semua hal lan tersebut berbeda atau
berubah-ubah. Pasti ada yang bersifat given atau ada pula yang bersifat exogen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pertukaran
Definisi dari pertukaran dalam ekonomi adalah
suatu proses saling memberi dan di beri seperti contoh proses jual beli yang
terjadi di pasar, konsumen membeli kebutuhan hidup di pasar dan menukarnya
dengan uang yang di butuhkan oleh penjual juga memenuhi kebutuhan hidupnya.[1]
B.
Keseimbangan umum
Keseimbangan umum merupakan
seimbangnya harga beli terhadap harga jual, seimbangnya permintaan barang
dengan penawaran barang, juga keseimbangan antara pengeluaran uang dengan
pemasukan dan keseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.
Keseimbangan umum atau equilibrium
meliputi beberapa pasar yaitu: pasar barang, pasar uang, pasar tenaga
kerja dan pasar modal. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas
keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut harga
keseimbangan. [2]
Keseimbangan umum terjadi apabila
pasar uang dan pasar barang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama dan
keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan
keseimbangan tingkat bunga.
Misalkan dalam sebuah perekonomian
ada sepuluh juta barang, jika semua barang mempunyai struktur pasar bersaing
sempurna, maka penawaran dan permintaan dari sepuluh juta barang tersebut akan
sama. Kondisi ini disebut terjadi keseimbangan umum. Dalam kondisi seperti ini
tidak ada seorang pun yang mampu menaikkan kepuasannya tanpa mengurangi
kepuasan orang lain. Dengan kata lain semua orang telah mengoptimalkan
keputusannya. Semua konsumen telah menentukan pola konsumsinya dan semua
produsen telah menentukan pola produksinya. Keseimbangan umum adalah model
analisis keseimbangan harga dan output pasar dengan
pendekatan keterkaitan antar barang dan antarpasar dengan asumsi perfectly
competitive price system.[3]
C.
Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi antarindividu
Untuk memahami latar belakang dan sebab-sebab pertukaran konsumsi
antar indivu dan keseimbangan konsumsi keduanya, berikut akan kita berikan
asumsi yang cukup releven untuk mendukung analisis. Asumsi tersebut adalah ada
dua individu yang mengonsumsi dan macam komoditas yang total penawarannya
tetap. Pada gambar 11.1, panel (a) dan
(b) adalah ruang konsumsi untuk masing-masing idividu. Titik origin atau titik
awal konsumsi individu A kita sebut OA
dan untuk individu B kita sebut saja dengan OB.
Untuk mempermudah pembahasan keseimbangan konsumsi anatarindividu
tersebut, maka kita gabungkan kedua ruang konsumsi indiviu 2 hingga 180o,
maka kita akan mendapatkan sebuah kotak yang berisikan ruang konsumsi untuk
kedua individu. Dengan tidak mengubah letak titik origin maka kita melihat
bahwa titik origin (baik OA maupun OB)maka semakin tinggi
tingkat kepuasan konsumsi. Kita asumsikan ada dua komoditi yang dikomsumsi oleh
individu A dan B, yaitu beras dan gandum. Jumlah komsumsi beras diilustrasikan
dengan garis horizontal (X) dan gandum dengan garis vertikal (Y). A dan B
adalah sama dengan total penawran beras (X). Demikian pula untuk konsumsi
gandum.
Dalam literatur kontemporer, lotak dari ruang konsumsi untuk
menganalisa pertukaran dua komoditi dari dua individu disebut dengan Edgeworth
box.[4]
Individu A maupun individu B akan mengombinasikan kedua komoditas
tersebut sesuai dengan prefensi dan endwment yang dimiliki. Kita tuliskan saja
konsumsi untuk individu A adalah CA =(CAX , CAY),
di mana CAX mempresentasikan konsumsi poin keseimbangan
konsumsinya kita tuliskan CB=(CBX , CBY).
Keadaan di mana CA dan CB adalaha tingkat konsumsi yang
fair maka hal inilah yang dimaksudkan dengan alokasi. Alokasi untuk konsumsi
komoditas X dan Y dibatasi oleh total penawaran dari komoditas X dan Y:
CAX +
CBY = w...AX + w...BY
CAY + CBY = ...wAY
+ ...wBY
Dua ruang komoditas
Catatan: ruang individu A untuk barang x dan y digambarkan oleh
panel (a) sedangkan untuk individu B digambarkan dengan panel (b)
Perputaran Sumbu Ruang Konsumsi Individu B
Catatan: untuk menyatukan kedua ruang konsumsi, maka ruang individu
B diputar 180o untuk mendapatkan empat persegi panjang
Gambar 11.1. Diagram
Pembentukan Edgeworth Box
Pada gambar 11.1 dapat kita lihat bagaimana sebuah box yang sering
disebut dengan Edgeworth Box dibentuk. Pada panel (a) dan (b), diperlihatkan
bahwa seorang konsumen akan berusaha meningkatkan tingkat kepuasan konsumsinya
dengan cara memilih tingkat konsumsi pada garis indifference curve yang
paling jauh dari titik originnya. Dengan melakukan analisis terhadap dua orang
dan mengonsumsikan bahwa total komoditi yang tersedia akan dibagi di antara
kedua konsumen tersebut maka dibuatlah sebuah kotak untuk memperlihatkan ruang
konsumsi masing-masing konsumen. Disebut kondisi ekuilibrium telah tercapai
apabila tingkat konsumsi untuk masing-masing konsumen telah optimal, pada
kondisi ini bila salah satu konsumen meningkatkan konsumsinya maka secra
otomatis akn mengurangi konsumsi pihak kedua.
Gambar 11.1 adalah box ruang konsumsi kedua konsumen yang telah
dilengkapi dengan kurva indifference. Perhatikan bahwa IC untuk individu A
diberi tanda ICA, sedangkan untuk individu B diberi tanda ICB.
Walau ICA berwujud cekung dan ICB berwujud cembung, namun
kedua kurva tersebut mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk mengukur tingkat
kepuasan konsumen. Untuk meningkatkan kepuasannya individu A akan berusaha akan
mengonsumsi pada kurva IC yang paling jauh dari titik origin A. Misalnya, ICA2
lebih tinggi dari ICA1 begitu juga bagi konsumsi B pada
kurva ICB2 memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi
dari pada ICB1. Tingkat keseimabangan untuk konsumen A
dan B terjadi bila kurva ICA berpotongan atau bersinggungan dengan
ICB. Namun, tingkatan keseimbangan tersebut belum tentu memenuhi
syarat dari pareto optimal. Misalkan, titik E’ adalah tingkat keseimbangan
kedua konsumen, namun titik E’ belum menunjukan tingkat yang paling optimal
bagi kedua konsumen. Titik E’ dihasilkan dari perpotongan antara kurva ICA2
untuk preferensi individu A dan kurva ICB1. Bagi
konsumen A, titik E’ sudah optimal, namun bgi konsumen B titik E’ belum optimal
karena baru berada pada tingkat kepuasan ICB1 karena
tanpa mengurangi tingkat kepuasan konsumen A, konsumen B masih dapat mingkatkan
tingkat kepuasannya menjadi ICB2. Pada kurva kepuasan
inilah antara konsumen B dan akan memperoleh tingkat yang paling optimal yaitu
titik E. Nah, di titik E inilah tingkat pareto optimal tercapai.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka pemakalah
menyimpulkan bahwa:
pertukaran dalam ekonomi adalah suatu proses
saling memberi dan di beri seperti contoh proses jual beli yang terjadi di
pasar, sedangakan keseimbangan umum yaitu seimbangnya harga beli terhadap
harga jual, seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga
keseimbangan antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan keseimbangan antara
pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.
Bila konsumsi semakin jauh dari titik origin (baik OA
maupun OB) maka semakin tinggi tingkat kepuasan
konsumsi. Dalam liniatur kontemporer, kotak dari ruang konsumsi untuk
menganalisa pertukaran dua komoditi dari kedua individu tersebut disebut dengan
Edgeworth box. Pada kepuasan kurva B dan A maka memperoleh tingkat yang
paling optimal yaitu titik E. Di tititik E inilah tingkat pareto optimal
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
http://hasanatulfaizah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-keseimbangan-umum-dan-efisiensi.html
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi
dan Macroekonomi) edisi revisi. Jakarta: FEUI, 2002
Adiwarman
A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi ketiga, Jakarta: Rajawali Pers,
2010
[1] http://dedysimamora.blogspot.co.id/2013/03/ruang-lingkup-ekonomi_8267.html
[2] http://hasanatulfaizah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-keseimbangan-umum-dan-efisiensi.html
[3] Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi
dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta: FEUI
[4]
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), hal.210
[5] Ibid..,
hal 212